INDONESIA PEACE KEEPER IN DARFUR: "RAMADHAN KARIM" di Darfur

INDONESIA peace keeper in Darfur

Sabtu, 05 September 2009

"RAMADHAN KARIM" di Darfur



“RAMADHAN KARIM” itulah kalimat yang sering kita dengar di Darfur pada bulan yang di sucikan oleh umat islam di seluruh dunia. Karena Darfur yang merupakan bagian dari negara sudan mayoritas penduduknya kebetulan beragama Islam. Sehingga suasana bulan Puasa yang sering kita rasakan ditanah air, kental terasa pula disini. Kesibukan menjelang buka puasa merupakan saat-saat yang paling menyenangkan, karena hampir semua orang sibuk mempersiapkan makanan untuk berbuka dalam istilah bahasa arab disebut “FATHUR”.



Akan tetapi perbedaan yang paling mencolok mungkin bila ditanah air terdapat istilah “Ngabuburit” yaitu menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan atau sekedar nongkrong menunggu buka puasa tapi di Darfur tidak akan pernah kita lihat pemandangan seperti ini. Hal ini lebih disebabkan karena suasana di Darfur tidak seperti ditanah air dimana pusat keramaian hanya terdapat di pasar yang notabene nya akan lebih terasa gerah, lapar dan haus bila kita habiskan waktu menjelang buka puasa disana. Jadi masyarakat Darfur lebih memilih tingal di rumahnya masing-masing menyiapkan hidangan buka puasa atau membaca ayat suci Al-quran.
“RAMADHAN KARIM” yang berarti “bulan yang suci” juga menjadi kalimat yang terkadang sedikit menyelamatkan kita pada saat menghadapi para security yang menjaga pintu gerbang markas besar PBB UNAMID yang bertempat di di ARC (Agriculture Research Center) Compuond milik pemerintah Sudan ini. Yang kebetulan para penjaga / security rata-rata penduduk lokal yang direkrut oleh PBB untuk ikut ambil bagian sebagai pekerja lokal. Pernah suatu ketika rekan-rekan peacekeeper dari Indonesia lupa membawa ID Card, sehingga kita sempat tertahan oleh security di pintu gerbang UNAMID. Akan tetapi hal tersebut tidak begitu lama karena dengan sedikit bermodal diplomasi ala Indonesia serta bahasa arab yang hanya satu dua patah kata serta kalimat “RAMADHAN KARIM” dan “FATHUR” akhirnya security yang berkulit Hitam legam tersebut dengan sedikit tersenyum memperbolehkan kita memasuki gerbang markas besar UNAMID.





Bagi para peacekeeper Indonesia dalam mengisi waktu luang pada saat puasa, lebih memilih untuk tinggal di kantor. Karena disamping di kantor ruangannya ber AC serta kita dapat membuka internet sambil membaca ayat suci Al-Quran yang bisa kita lihat di situs www.quranflash.com dan tentunya tidak ketinggalan mengupdate status di Facebook merupakan kegiatan rutin yang kita lakukan dalam mengisi waktu-waktu luang selama puasa di Darfur.
Jangan disebut orang Indonesia kalau tidak pernah kumpul. Istilah “mangan ora mangan sing penting kumpul” betul-betul terasa disini bagi para peacekeeper Indonesia. Berfoto buat kenang-kenangan juga merupakan hal yang sangat menyenangkan sambil ngabuburit yang hasil jepretan dan gayanya tidak kalah dengan fotographer dan penata gaya kelas dunia. Lumayan buat kenang-kenangan itulah kalimat pamungkas bila orang bertanya “ko’ di misi malah foto-fotoan ??”

Berpose bersama FPU (Formed Police Unit)
Para Peacekeeper TNI sedang memperhatikan taman bunga yang berhasil ditanam oleh FPU Indonesia di Gurun Pasir Darfur yang panas dan gersang ini.......Selamat Bapak Kombes Joni semoga sukses selalu!!!!

Buka puasa bersama kontingen Indonesia FPU (Formed Police Unit) juga merupakan kegiatan yang rutin kita laksanakan. Sungguh suasana Indonesia berusaha kita bawa di Darfur agar hari-hari yang dilalui dapat sedikit terasa cepat berlalu. Dan misi yang diemban oleh para peacekeeper untuk turut serta secara aktif dalam menjaga perdamaian dunia dapat tetap dilaksanakan tanpa terasa terbebani dan berlalu dengan tetapmeninggalkan kesan yang baik bagi para peacekeeper dari negara-negara lain.

Dan yang paling menarik lagi adalah kita bisa ikut sekali kali merasakan makanan buka puasa dari negara-negara lain yang tentunya berbeda cita rasa dan aromanya

yang terpenting "Try culture experience" deh....hahaha

buka puasa ala "Indonesia"buka puasa ala "pakistan"buka puasa ala "Yemen"

3 komentar:

  1. wah.sebuah cerita fakta yang pantas untuk di baca,salam buat semua peacekeeper yang ada di sana ya pak,walaupun sy ndk tau itu apa.
    wes pokok e mangan gak mangan sing penting kumpul pak yo...
    semoga orang selalu sukes..khususnya untuk Tentara Indonesia yang bertugas di luar negri,seperti bapak ini..
    sebuah pengabdian yang pantas untuk di hargai.
    :D

    BalasHapus
  2. Selamat sore, Saya Pristia mahasiswi program studi hubungan internasional yang sedang menyusun penelitian tentang Darfur. Saya sangat tertarik dengan tulisan Bapak/ Ibu.Bolehkah saya mendapatkan contact person Bapak/ Ibu atau mungkin kesempatan untuk berjumpa dengan Bapak/ Ibu untun diskusi perihal Darfur? Terimakasih sebelumnya.

    BalasHapus
  3. Online Casino Site - Lucky Club
    In our online casino, you can play live casino games such as blackjack, roulette, luckyclub slots and live dealer games. Our online casino offers players a wide range of

    BalasHapus

komentar kami butuhkan demi kepentingan bersama dan selayaknya komentar bisa dipertanggung jawabkan serta bersifat membangun. hal-hal yang berbau prnografi tidak kami harapkan.
terima kasih.