INDONESIA PEACE KEEPER IN DARFUR: COE Review : Indonesia menjadi pemimpin pada misi perdamaian PBB di Somalia.

INDONESIA peace keeper in Darfur

Jumat, 22 Mei 2009

COE Review : Indonesia menjadi pemimpin pada misi perdamaian PBB di Somalia.

Bagi bangsa Indonesia Pengiriman kontingen pasukan kedaerah misi sebagai bagian dari pasukan PBB yang biasa disebut TCC (Troops Contributing Country) bukan saja bertujuan untuk turut aktif dalam menjaga perdamaian dunia seperti yang diamanatkan dalam pembukaan UUD'45, akan tetapi juga memiliki beberapa nilai/ tujuan lain yang ingin dicapai, diantaranya sbb :1) Peningkatan citra bangsa Indonesia yang diharapkan nantinya dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia sebagai bangsa yang cinta damai.2) Sebagai bentuk "show of force" yang diharapkan dapat menimbulkan efek cegah tangkal atau “deterent effect” demi kepentingan pertahanan.3) Dapat meningkatkan kemampuan Loby pemerintah Indonesia dalam percaturan Internasional.

Keterbatasan anggaran biasanya dijadikan sebagai kendala utama dalam pengiriman kontingen pasukan PBB karena untuk mengirimkan kontingen pasukan memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Dimana dana yang diperlukan untuk mengirimkan satu batalyon infanteri mekanis saja diperkirakan berkisar antara Rp.500 Miliar s.d Rp.700 Miliar. (maaf jumlahnya tidak tahu secara pasti angka disini berdasarkan asumsi penulis semata melihat penegasan Kapolri bahwa kepolisian membutuhkan alokasi anggaran belanja tambahan. "Dana itu diperlukan terutama untuk mendukung pengiriman dan pergantian kontingen misi perdamaian PBB di Sudan," jelas Kapolri. Alokasi anggaran belanja tambahan tersebut untuk Formed Police Unit (FPU) I dan FPU II sebesar Rp 281,1 miliar. baca ; www.anggaran.depkeu.go.id/ tinggal dikalikan 2 karena kekuatan 1 batalyon mekanis adalah 4 kali lebih besar dari 1 kontingen FPU).

Akan tetapi coba kita sedikit menghitung walau mungkin tidak mendetail akan tetapi bisa dijadikan sebagai perbandingan dalam mempertimbangkan keuntungan yang diperoleh dalam mengirimkan kontingen PBB. Dan alangkah bagusnya bila saya mengedepankan penggunaan Panzer APS buatan PT. Pindad yang dimiliki bangsa Indonesia karena disamping harganya lebih murah karena komponennya sebagian besar berasal dari dalam negeri, serta spesifikasinya yang boleh dibilang revolusioner untuk seukuran Indonesia yang baru membuat kendaraan tempur jenis ini.

Panzer APS buatan PT.Pindad.

Spesifikasi :
- Berat kendaraan : 10.200 kg
- Berat Tempur : 12.000 kg
- suspensi : independen modular torsion bar
- body : monokok, plat baja 8-10 mm
- kaca : tahan peluru tebal 30-40 mm
- mesin : Perkasa WD 615 260-300 hp
- kecepatan maks : 120 km/jam di jalan raya
- transmisi : manual (6 maju, 1 mundur)
- pintu belakang : hidraulik dan manual


kendaraan Panser APS Buatan PT.Pindad
sekarang akan coba kita analisa sedikit secara kasat mata berdasarkan COE Manual (Contingent owned Equipment) yang dikeluarkan oleh general assembly (PBB) berkenaan dengan reimburment system ;

COE manual hal. 131

Satu kendaraan APC (Armour Personel Carrier) yang sejenis panser APS buatan PT.Pindad, didalam COE Manual yang dikeluarkan oleh General Asemmbly (PBB) ditetapkan dalam GFMV (Generic Fair Market Value) dikategorikan dalam APC Wheeled dengan subkategori Infantery Carrier armed (Class II) dengan harga $607.305 sama dengan RP.6.376.702.500 dengan asumsi 1USD=10.500IDR. Dimana reimbursment yang akan di berikan setiap bulan, dalam kategori wet lease sebesar $6.071 = Rp.63.745.500. Maka bila Panser APS buatan PT.Pindad tersebut harga sebenarnya berkisar Rp.4.500.000.000 dalam kurang lebih 5 tahun uang tersebut sudah dapat dikembalikan ke negara. dan kita memiliki keuntungan kendaraan itu sendiri serta sisa tahun apabila kita masih ikut dalam misi PBB tersebut.


Panzer APS buatan PT. Pindad yang siap diberangkatkan dalam misi PBB

Bagaimana dengan pemeliharaan kendaraan tersebut....???? PBB juga telah menyiapkan dana untuk maintenance termasuk spare part. Perbulannya sebesar $3.541= Rp.37.180.500/kendaraan. Dengan adanya kemudahan spare part yang dimiliki karena sebagian besar komponen Panser APS buatan produksi dalam negeri maka hal itu dapat menjadi satu keuntungan tersendiri.

Dari uraian satu item diatas maka secara umum mungkin sudah dapat kita simpulkan bahwa kendala keterbatasan anggaran dalam pengiriman Pasukan PBB harusnya bukan menjadi kendala utama dalam mengirimkan kontingen pasukan PBB, karena terdapat beberapa keuntungan yang bisa diraih bila dilihat dari kacamata yang lebih luas, yaitu :1) Anggaran yang di keluarkan akan kembali setelah 5 tahun dan anggaran yang dikembalikan tersebut dapat dipergunakan kembali untuk pembelian peralatan yang baru.2) Pemanfaatan Industri strategis dalam negeri secara optimal dalam hal ini PT.Pindad.3) sebagai bahan uji coba langsung dilapangan atas kualitas produksi dari Panser APS buatan PT. Pindad.4) TNI dapat memiliki Alutsista yang memadai.5) Kesejahteraan prajurit pun khususnya yang ikut dalam kontingen pasukan PBB akan meningkat karena PBB juga memberikan DSA (Daily Subsequence Allowance) dan RLA (Recreational Leave Allowance) yang jumlahnya cukup lumayan untuk seorang prajurit bila dikumpulkan dalam kurun waktu satu tahun.

Walau tulisan ini mungkin sangat jauh tingkat akurasinya dalam mengkalkulasikan jumlah serta menganalisa kendala keterbatasan anggaran berkaitan dengan pengiriman kontingen pasukan PBB. namun kiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan anggaran negara.

Anggaran bukanlah satu-satunya yang harus dipertimbangkan, sehingga janganlah keterbatasan anggaran harus selalu dijadikan alasan utama dalam mempertimbangkan pengiriman kontingen pasukan Indonesia dalam misi PBB.

Pertanyaan besar yang mungkin harus kita jawab bersama ;Apakah Keterbatasan anggaran harus menjadi kendala Utama dalam menyikapi dan merespon tawaran PBB untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin pasukan peacekeeper di Somalia....????

Semoga jawabannya Tidak.....!!!

Jayalah selalu TNI demi keharuman, harkat dan martabat bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar kami butuhkan demi kepentingan bersama dan selayaknya komentar bisa dipertanggung jawabkan serta bersifat membangun. hal-hal yang berbau prnografi tidak kami harapkan.
terima kasih.