INDONESIA PEACE KEEPER IN DARFUR: Darfur itu dimana sih?

INDONESIA peace keeper in Darfur

Senin, 06 April 2009

Darfur itu dimana sih?

Muhajeria Team Site

Darfur merupakan region/bagian dari Republik Sudan yang berbatasan langsung dengan Libya, Chad, Central African Republic. Posisinya paling pinggir dari Sudan sebelah barat. Darfur terdiri dari kata Dar dan Fur yang artinya rumah orang Fur. Luasnya kurang lebih setengah dari pulau kalimantan, pulaunya aja tanpa laut, jaraknya kurang lebih 4967,95 Nautical Mile dari Jakarta (1 Nautical Mile = 1,852 km). Darfur dibagi menjadi tiga yaitu Northern Darfur (shamal darfur), Southern Darfur (janub darfur), dan Western Darfur (gharb darfur). Ibukota Northern Darfur adalah Elfasher, southern darfur adalah nyala, western darfur adalah Elgenina. Sedangkan kota-kota kecil lainnya terletak di Southern darfur, termasuk muhajeria (kota kecamatan). Kordinat Geo muhajeria adalah N12º00’20.7” - E025º37’32.4”, berada 678 feet diatas permukaan laut, dan sebagaian besar berkontur datar. Muhajeria team site terletak di bagian selatan Darfur, berpenduduk tidak lebih dari 100 kepala keluarga. Komunitas kecil ini menjadi perebutan antara tentara pemerintah dan kelompok pemberontak militan semasa konflik yang berkepanjangan. Pada bulan Januari 2009 terjadi pertempuran besar melibatkan pesawat tempur dan kendaraan tempur ringan lengkap dengan arteleri penangkis serangan udaranya untuk merebut Muhajeria selama beberapa hari, tentunya dengan jumlah korban yg tidak sedikit. Tidak terdapat fasilitas pemerintahan dan fasilitas umum lainnya hanya barak tentara yang dibuat dari dahan semak seadanya. tidak ditemui sama sekali bangunan yang berbahan dasar tembok, tidak ada listrik, tidak ada jalan aspal, dan camp Internally Displace Person ada di sebelah utara dan sebelah selatan dari unamid camp (pos pengamat ini selanjutnya dinamakan Muhajeria team site, pos pengamat saya sekarang). Mereka tinggal ada yang lebih dari 30 tahun di tempat pengungsian. Saat musim panas angin akan bertiup kencang disertai dengan 'haboob' (badai gurun) yaitu kabut tebal dari akumulasi pasir dan debu yang membatasi jarak pandang. Kehidupan perekonomian rakyat sekitar dari beternak hewan (keledai, kambing, sapi, onta), berdagang di pasar yg sangat-sangat tradisional, dan bergantung dari bantuan pangan PBB. Tidak tersedia bahan-bahan pokok yang cukup karena tidak ada akses jalan menuju muhajeria mengakibatkan harga yang melambung dan biaya hidup yang tinggi. Tidak ditemui sumber air tawar, tidak ada tumbuhan hidup yang dapat dikonsumsi, hanya terdapat sungai kering berpasir tanpa air. Tidak ditemui kendaraan bermotor beroda dua dan empat, masyarakat masih menggunakan keledai, kuda, onta, dan sapi sebagai sarana transportasi sehari-hari. Tidak ada jaringan listrik, air, dan komunikasi. 93 % dari area seluas 1 km persegi adalah pasir gurun yg lunak dan keras, sisanya tumbuhan semak kering berduri. Siang hari suhu rata-rata 46ºc dan malam hari rata-rata bersuhu 15ºc, dan tidak pernah turun hujan. Bersyukurlah kita bangsa Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam dan lautnya yg beraneka ragam!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar kami butuhkan demi kepentingan bersama dan selayaknya komentar bisa dipertanggung jawabkan serta bersifat membangun. hal-hal yang berbau prnografi tidak kami harapkan.
terima kasih.