INDONESIA PEACE KEEPER IN DARFUR

INDONESIA peace keeper in Darfur

Sabtu, 05 September 2009

"RAMADHAN KARIM" di Darfur



“RAMADHAN KARIM” itulah kalimat yang sering kita dengar di Darfur pada bulan yang di sucikan oleh umat islam di seluruh dunia. Karena Darfur yang merupakan bagian dari negara sudan mayoritas penduduknya kebetulan beragama Islam. Sehingga suasana bulan Puasa yang sering kita rasakan ditanah air, kental terasa pula disini. Kesibukan menjelang buka puasa merupakan saat-saat yang paling menyenangkan, karena hampir semua orang sibuk mempersiapkan makanan untuk berbuka dalam istilah bahasa arab disebut “FATHUR”.



Akan tetapi perbedaan yang paling mencolok mungkin bila ditanah air terdapat istilah “Ngabuburit” yaitu menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan atau sekedar nongkrong menunggu buka puasa tapi di Darfur tidak akan pernah kita lihat pemandangan seperti ini. Hal ini lebih disebabkan karena suasana di Darfur tidak seperti ditanah air dimana pusat keramaian hanya terdapat di pasar yang notabene nya akan lebih terasa gerah, lapar dan haus bila kita habiskan waktu menjelang buka puasa disana. Jadi masyarakat Darfur lebih memilih tingal di rumahnya masing-masing menyiapkan hidangan buka puasa atau membaca ayat suci Al-quran.
“RAMADHAN KARIM” yang berarti “bulan yang suci” juga menjadi kalimat yang terkadang sedikit menyelamatkan kita pada saat menghadapi para security yang menjaga pintu gerbang markas besar PBB UNAMID yang bertempat di di ARC (Agriculture Research Center) Compuond milik pemerintah Sudan ini. Yang kebetulan para penjaga / security rata-rata penduduk lokal yang direkrut oleh PBB untuk ikut ambil bagian sebagai pekerja lokal. Pernah suatu ketika rekan-rekan peacekeeper dari Indonesia lupa membawa ID Card, sehingga kita sempat tertahan oleh security di pintu gerbang UNAMID. Akan tetapi hal tersebut tidak begitu lama karena dengan sedikit bermodal diplomasi ala Indonesia serta bahasa arab yang hanya satu dua patah kata serta kalimat “RAMADHAN KARIM” dan “FATHUR” akhirnya security yang berkulit Hitam legam tersebut dengan sedikit tersenyum memperbolehkan kita memasuki gerbang markas besar UNAMID.





Bagi para peacekeeper Indonesia dalam mengisi waktu luang pada saat puasa, lebih memilih untuk tinggal di kantor. Karena disamping di kantor ruangannya ber AC serta kita dapat membuka internet sambil membaca ayat suci Al-Quran yang bisa kita lihat di situs www.quranflash.com dan tentunya tidak ketinggalan mengupdate status di Facebook merupakan kegiatan rutin yang kita lakukan dalam mengisi waktu-waktu luang selama puasa di Darfur.
Jangan disebut orang Indonesia kalau tidak pernah kumpul. Istilah “mangan ora mangan sing penting kumpul” betul-betul terasa disini bagi para peacekeeper Indonesia. Berfoto buat kenang-kenangan juga merupakan hal yang sangat menyenangkan sambil ngabuburit yang hasil jepretan dan gayanya tidak kalah dengan fotographer dan penata gaya kelas dunia. Lumayan buat kenang-kenangan itulah kalimat pamungkas bila orang bertanya “ko’ di misi malah foto-fotoan ??”

Berpose bersama FPU (Formed Police Unit)
Para Peacekeeper TNI sedang memperhatikan taman bunga yang berhasil ditanam oleh FPU Indonesia di Gurun Pasir Darfur yang panas dan gersang ini.......Selamat Bapak Kombes Joni semoga sukses selalu!!!!

Buka puasa bersama kontingen Indonesia FPU (Formed Police Unit) juga merupakan kegiatan yang rutin kita laksanakan. Sungguh suasana Indonesia berusaha kita bawa di Darfur agar hari-hari yang dilalui dapat sedikit terasa cepat berlalu. Dan misi yang diemban oleh para peacekeeper untuk turut serta secara aktif dalam menjaga perdamaian dunia dapat tetap dilaksanakan tanpa terasa terbebani dan berlalu dengan tetapmeninggalkan kesan yang baik bagi para peacekeeper dari negara-negara lain.

Dan yang paling menarik lagi adalah kita bisa ikut sekali kali merasakan makanan buka puasa dari negara-negara lain yang tentunya berbeda cita rasa dan aromanya

yang terpenting "Try culture experience" deh....hahaha

buka puasa ala "Indonesia"buka puasa ala "pakistan"buka puasa ala "Yemen"

Jumat, 22 Mei 2009

COE Review : Indonesia menjadi pemimpin pada misi perdamaian PBB di Somalia.

Bagi bangsa Indonesia Pengiriman kontingen pasukan kedaerah misi sebagai bagian dari pasukan PBB yang biasa disebut TCC (Troops Contributing Country) bukan saja bertujuan untuk turut aktif dalam menjaga perdamaian dunia seperti yang diamanatkan dalam pembukaan UUD'45, akan tetapi juga memiliki beberapa nilai/ tujuan lain yang ingin dicapai, diantaranya sbb :1) Peningkatan citra bangsa Indonesia yang diharapkan nantinya dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia sebagai bangsa yang cinta damai.2) Sebagai bentuk "show of force" yang diharapkan dapat menimbulkan efek cegah tangkal atau “deterent effect” demi kepentingan pertahanan.3) Dapat meningkatkan kemampuan Loby pemerintah Indonesia dalam percaturan Internasional.

Keterbatasan anggaran biasanya dijadikan sebagai kendala utama dalam pengiriman kontingen pasukan PBB karena untuk mengirimkan kontingen pasukan memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Dimana dana yang diperlukan untuk mengirimkan satu batalyon infanteri mekanis saja diperkirakan berkisar antara Rp.500 Miliar s.d Rp.700 Miliar. (maaf jumlahnya tidak tahu secara pasti angka disini berdasarkan asumsi penulis semata melihat penegasan Kapolri bahwa kepolisian membutuhkan alokasi anggaran belanja tambahan. "Dana itu diperlukan terutama untuk mendukung pengiriman dan pergantian kontingen misi perdamaian PBB di Sudan," jelas Kapolri. Alokasi anggaran belanja tambahan tersebut untuk Formed Police Unit (FPU) I dan FPU II sebesar Rp 281,1 miliar. baca ; www.anggaran.depkeu.go.id/ tinggal dikalikan 2 karena kekuatan 1 batalyon mekanis adalah 4 kali lebih besar dari 1 kontingen FPU).

Akan tetapi coba kita sedikit menghitung walau mungkin tidak mendetail akan tetapi bisa dijadikan sebagai perbandingan dalam mempertimbangkan keuntungan yang diperoleh dalam mengirimkan kontingen PBB. Dan alangkah bagusnya bila saya mengedepankan penggunaan Panzer APS buatan PT. Pindad yang dimiliki bangsa Indonesia karena disamping harganya lebih murah karena komponennya sebagian besar berasal dari dalam negeri, serta spesifikasinya yang boleh dibilang revolusioner untuk seukuran Indonesia yang baru membuat kendaraan tempur jenis ini.

Panzer APS buatan PT.Pindad.

Spesifikasi :
- Berat kendaraan : 10.200 kg
- Berat Tempur : 12.000 kg
- suspensi : independen modular torsion bar
- body : monokok, plat baja 8-10 mm
- kaca : tahan peluru tebal 30-40 mm
- mesin : Perkasa WD 615 260-300 hp
- kecepatan maks : 120 km/jam di jalan raya
- transmisi : manual (6 maju, 1 mundur)
- pintu belakang : hidraulik dan manual


kendaraan Panser APS Buatan PT.Pindad
sekarang akan coba kita analisa sedikit secara kasat mata berdasarkan COE Manual (Contingent owned Equipment) yang dikeluarkan oleh general assembly (PBB) berkenaan dengan reimburment system ;

COE manual hal. 131

Satu kendaraan APC (Armour Personel Carrier) yang sejenis panser APS buatan PT.Pindad, didalam COE Manual yang dikeluarkan oleh General Asemmbly (PBB) ditetapkan dalam GFMV (Generic Fair Market Value) dikategorikan dalam APC Wheeled dengan subkategori Infantery Carrier armed (Class II) dengan harga $607.305 sama dengan RP.6.376.702.500 dengan asumsi 1USD=10.500IDR. Dimana reimbursment yang akan di berikan setiap bulan, dalam kategori wet lease sebesar $6.071 = Rp.63.745.500. Maka bila Panser APS buatan PT.Pindad tersebut harga sebenarnya berkisar Rp.4.500.000.000 dalam kurang lebih 5 tahun uang tersebut sudah dapat dikembalikan ke negara. dan kita memiliki keuntungan kendaraan itu sendiri serta sisa tahun apabila kita masih ikut dalam misi PBB tersebut.


Panzer APS buatan PT. Pindad yang siap diberangkatkan dalam misi PBB

Bagaimana dengan pemeliharaan kendaraan tersebut....???? PBB juga telah menyiapkan dana untuk maintenance termasuk spare part. Perbulannya sebesar $3.541= Rp.37.180.500/kendaraan. Dengan adanya kemudahan spare part yang dimiliki karena sebagian besar komponen Panser APS buatan produksi dalam negeri maka hal itu dapat menjadi satu keuntungan tersendiri.

Dari uraian satu item diatas maka secara umum mungkin sudah dapat kita simpulkan bahwa kendala keterbatasan anggaran dalam pengiriman Pasukan PBB harusnya bukan menjadi kendala utama dalam mengirimkan kontingen pasukan PBB, karena terdapat beberapa keuntungan yang bisa diraih bila dilihat dari kacamata yang lebih luas, yaitu :1) Anggaran yang di keluarkan akan kembali setelah 5 tahun dan anggaran yang dikembalikan tersebut dapat dipergunakan kembali untuk pembelian peralatan yang baru.2) Pemanfaatan Industri strategis dalam negeri secara optimal dalam hal ini PT.Pindad.3) sebagai bahan uji coba langsung dilapangan atas kualitas produksi dari Panser APS buatan PT. Pindad.4) TNI dapat memiliki Alutsista yang memadai.5) Kesejahteraan prajurit pun khususnya yang ikut dalam kontingen pasukan PBB akan meningkat karena PBB juga memberikan DSA (Daily Subsequence Allowance) dan RLA (Recreational Leave Allowance) yang jumlahnya cukup lumayan untuk seorang prajurit bila dikumpulkan dalam kurun waktu satu tahun.

Walau tulisan ini mungkin sangat jauh tingkat akurasinya dalam mengkalkulasikan jumlah serta menganalisa kendala keterbatasan anggaran berkaitan dengan pengiriman kontingen pasukan PBB. namun kiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan anggaran negara.

Anggaran bukanlah satu-satunya yang harus dipertimbangkan, sehingga janganlah keterbatasan anggaran harus selalu dijadikan alasan utama dalam mempertimbangkan pengiriman kontingen pasukan Indonesia dalam misi PBB.

Pertanyaan besar yang mungkin harus kita jawab bersama ;Apakah Keterbatasan anggaran harus menjadi kendala Utama dalam menyikapi dan merespon tawaran PBB untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin pasukan peacekeeper di Somalia....????

Semoga jawabannya Tidak.....!!!

Jayalah selalu TNI demi keharuman, harkat dan martabat bangsa Indonesia.

Minggu, 17 Mei 2009

Elfasher in PicTure...!!! part 2nd

sudanese profile

sudanese seller

sudaneese children


sudaneese IDP

Young Guns

Jumat, 15 Mei 2009

Jumat, 08 Mei 2009


MTLOC ( Military location) MASTERI


Masteri merupakan salah satu team site di sektor west El-Genina. Daerah perbatasan dengan Negara Chad, dimana Masteri merupakan daerah yang di huni rata-rata oleh suku/ keturunan massaleit dan suku arab. Kehidupan daerah di Masteri rata-rata bercocok tanam. Dan untuk penduduk keturunan Arab mereka memelihara ternak kambing, sapi n onta konflik sering terjadi antara masselit dan arab karena mereka berebut lahan untuk pertanian dan makan ternak.


Suhu di Masteri sekitar 35-40 derajat apabila musim panas dimulai bulan Maret sampai September selebihnya musim dingin dengan suhu 5-20 derajat apabila musim dingin tak ada awan dan udara sangat kering sedangkan musim panas cuaca cerah dan tak berawan dan bila musim hujan tiba mulai bulan Mei, juni dan Juli di sertai haboob ( angin bercampur debu padang pasir ), cuaca mendung dan berkabut.


Nyaris hampir semua sungai kering tak ada air kecuali musim penghujan, nah…. disinilah Milobs punya hiburan bisa kebut-kebutan seperti rally Paris-Dakar di atas padang pasir dan jika tidak berhasil menerobos sungai harus cangkul pasir untuk mengatasi mobil yang terbenam di pasir hahaha…..selamat bertempur bro....


Masteri memiliki dataran yang berbukit-bukit dan jarang sekali pohon di bukit itu yang ada hanya bebatuan dan tanah yang tandus. Pohonnya kecil2..trus isinya duri semua lagi….Tapi setiap hari kita bisa melihat matahari terbit dan tenggelam pemandangannya sungguh indah….. awesome banget…..


Seluruh Milobs, Unpol dan language assistance tinggal didalam MSA camp bergabung dengan Protection Force dari Nigeria. Nah kalo kita sebagai MTLOC Commander ( military location ) dalam misi UNAMID kita yang buat rencana untuk protection Forces dan mengatur kegiatan khususnya patroli karena patroli dilaksanakan bersama dengan Protection Forces dan Unpol dan segala keputusan berada di tangan MTLOC COMDR dan untuk urusan Camp dijabat oleh komandan protection Forces/OC ( officer in Charge) sebagai manager camp. Tinggal dalam camp semua lengkap memang kata orang harga tidak membohongi kualitas heheheh……mulai tempat ibadah, hiburan sampai ruang fitnesh, jadi rekan2 bisa fitnesh heheh….


Tidak ada kata libur buat milobs yang ada hanya CTO/AL or cuti heheheh…..inilah program yang paling di gemari para milobs seantero dunia…..


Masteri market day yaitu hari jumat, kita dari camp baik Miobs, Unpol dan protection forces pada belanja di pasar masteri. Ya, kira2 bentuk pasar sama seperti di Indonesia pasar tradisional….semua ada tersedia he…he….ya kayak pasar aja…tapi di masteri gak ada apotik he….he…. so b ready with your medicine….
Okay….selamat bertugas, KOMANDO…….!!!
Mayor Inf Umar



Kamis, 07 Mei 2009

FaCiNg The DARKNES...........!!!!!

future is darknes........!!!!!
All of us afrraid due to zero visibility of the future, people decide to choice their way in groups as follows :
firstly ;
The people who don’t want to know about the future because they think something that they don’t know, absolutely aren’t true. they just believe in present and past time.
secondly,
The people who realize anything that they don’t know, it doesn't mean untrue. so they need something to believe that can guide them in to the darkness of the future.
religion is something that we can trust which can guide us in to the darkness of the future.
what about you, mate….???

Rabu, 06 Mei 2009

UNAMID (United Nations African Mission In Darfur)

Situasi Umum wilayah Darfur.....!!!
Lebih dari 300.000 orang meninggal dan setengah juta orang kehilangan tempat tinggal sejak terjadinya konflik tahun 2003 antara milisi Janjaweed yang didukung oleh pemerintah sudan dengan milisi SLM/SLA (The Sudan Liberation Movement/Army), JEM (The Justice and Equality Movement) serta lebih dari 20 milisi lokal lainnya. Ditambah lagi dengan adanya permasalahan antara pemerintah Sudan dengan Chad dimana milisi Chad didukung oleh pemerintah Sudan dan JEM didukung oleh pemerintah Chad dan kedua milisi tersebut berkedudukan di wilayah Darfur bagian barat, sehingga hal ini memberikan dampak yang buruk terhadap situasi keamanan di wilayah Darfur.

Berdasarkan resolusi DK PBB nomor 1769 tanggal 31 Juli 2007 serta resolusi DK PBB nomor 1828 tanggal 31 Juli 2008 Pada tahun 2008-2009 jumlah kekuatan UNAMID sebanyak ±19.555 personel militer, serta lebih dari 6.000 personel polisi dan sipil yang akan menghabiskan dana sebesar $1.7 miliar dimana nantinya hal ini akan menjadi misi perdamaian terbesar selama sejarah yang dilaksanakan oleh PBB.

Pada tahun 2008 korban yang timbul dari personel PBB yang bertugas di Darfur sebanyak 22 orang terdiri dari 10 orang UNAMID, 6 orang pengemudi WFP dan 6 orang international maupun national staf. Dimana kasus terbesar yang terjadi adalah masalah pembajakan kendaraan (Car Jacking) pada tahun 2006 sebanyak 116 unit, tahun 2007 sebanyak 158 unit dan tahun 2008 sebanyak 269 unit.
Dislokasi Misi UNAMID di Darfur.

Gbr. 1 Peta Dislokasi UNAMID.

Misi UNAMID di Darfur dibagi dalam 3 sektor yaitu :

1) Sektor Utara.

- HQ UNAMID dan HQ sector North berada di El-Fasher.

2) Sektor Selatan.

- HQ sector South berada di Nyala.

3) Sektor Barat.

- HQ sector West berada di El-Geneina.

Kekuatan UNAMID direncanakan sampai dengan akhir tahun 2009, adalah:

1) Satuan perkuatan berat yang terdiri dari :
- Satuan Zeni.
- Unit Logistik.
- Unit transport sedang maupun berat.
- Rumah sakit level I, II dan III.
- Satuan Helly penyerang ringan. (Light attack Helly Units).

2) 8 Battalion infanteri dan 7 kompi infanteri dengan kekuatan satu batalion berjumlah 800 orang.

3) 5 satuan FPU (Force Pollice Protection) dengan kekuatan 140 orang.

4) Personel Milobs, Staff Officer, Police advisory serta personel UN staff baik international, local maupun UN volounter.


Gbr. 2 Grafik rencana kekuatan UNAMID.

Demikian sekilas tentang situasi di Darfur dan misi PBB yang sedang dilaksanakan yang bernama UNAMID, dimana TNI telah mengirimkan personel TNI nya pada tahun 2008 sebanyak 6 orang yang terdiri dari 2 orang sebagai MILOBS dan 4 orang sebagai Staff Officer.

Semoga dengan kontribusi TNI yang mungkin boleh dibilang sedikit, tetapi tetap bisa membawa Harumnya melati sebagai Bunga bangsa di tanah Darfur, serta keharumannya tetap tercium dalam khasanah pergaulan bangsa-bangsa di Dunia sebagai bangsa yang besar yang cinta akan perdamaian serta ikut berperan aktif dalam perdamaian Dunia.


BRAVO TNI ANYTIME & ANYWHERE.....!!!!!

Minggu, 03 Mei 2009

ENTEBE......????

MARKET

UGANDA in PiCtUrE










Kamis, 30 April 2009

MiSi PeRtAmAkU......!!!!

APAKAH INI ANGAN-ANGANKU.....?????

Tidak pernah terbesit sedikitpun aku bisa bergabung dalam misi UNAMID ini….semua itu hanya angan2 bagiku….tapi Allah S.W.T berkehendak lain….atas ijinnya semua itu jadi kenyataan……Inilah namanya Anugerah
sesuai dg bidang tugasku saat ini adalah sebagai Binprof PLLU di Disbangopsau, Mabes TNI AU Cilangkap,memang kadang aku membaca radiogram mengenai kesempatan untuk ikut test berbagai misi perdamaian ,tapi dg membaca persyaratannya harus MAYOR LULUS SEKKAU gugurlah angan2 ku sedangkan aku hanyalah seorang Kapten belum "Sekkau" maka kutepislah khayalan itu.

Tapi pada awal bulan September 2008 adalah bulan yg bersejarah bagiku, siang itu datanglah Radiogram pemanggilan untuk ikut test karena saat ini dibutuhkan Tentara Wanita dg pangkat Kapten ke atas yang menguasai seluk beluk penerbangan…bahasa penerbangannya adalah ATC ( Air Traffic Control ) maka tidak lain dan tidak bukan…bahasa apa ni ya….WARA lah calonnya dan di tunjuklah aku.
Sebelumnya aku sempat mendengar kesetaraan gender menjadi acuan utama dalam misi PBB, sehingga keberadaan wanita di anggap sama dan tidak ada hak istimewa.
Hal ini menjadi cambuk bagiku untuk lebih mandiri dan bisa membuktikan apa atri dari “ Gender Equality “.



Setelah melalui berbagai test ( Bhs.Inggris,Psykologi/kejiwaan, kesehatan , mengemudi dg stir kanan dan kemampuan dalam mengoperasikan compt ) Alhamdulillah aku di nyatakan lulus……Amin…Amin ….ya robal Alamin. Setelah mendapat pelatihan –pelatihan di PMPP TNI ( Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) di Cilangkap guna mendukung tugas nantinya akhirnya tgl 2 November berangkatlah aku ke
Benua hitam Arika tepatnya di Elfasher ,Sudan..aku merasa sudah siap, banyak dukungan yg aku dapatkan terutama dari kelurga ,Pimpinan ,rekan2 kerja dan sahabat 2 aku. Perjalanan yang harus ditempuh dari Jakarta sampai dg Khartoum( ibu kota Sudan ) kurang lebih 14 Jam dengan segala transitnya. Airways yg melayani route ini hanya 3 yaitu : Emirat , Qatar dan Etihad.

Sepanjang perjalanan saat itu aku warnai dg melamun…teringat ke-3 buah hatiku dan suamiku …kalau yg pergi bapaknya hal itu sudah biasa tapi ini Ibunya…..sedih sekali waktu itu…mengingat banyak sekali tugas seorang ibu yg harus aku tinggalkan…sedih memang…sempat menetes air mataku…saya jadi ingat sebuah lagu yg liriknya aku rubah seperti ini’ Tentara juga manusia……punya rasa ..punya hati . Tapi perasaan itu segera aku tepiskan ..aku harus tabah…kata orang 1 tahun cepat. ( taunya lama juga ya….yg melihat iya kali…tapi yg menjalankan..wow….seperti lagu bang Toyip yg ngga pulang-pulang)


KHARTOUM ibu kota Sudan

Sesampainya di Khartoum aku langsung menuju ke Indonesian House( rumah yg kita sewa sebagai tempat transit sebelum menempati tugas yg sesungguhnya yg telah dirintis oleh senior2 yg lebih dulu bertugas… namanya turun temurun begitulah…ngga hanya silsilah saja yg turun temurun).tapi memang besar manfaatnya selain tadi yg aku bilang sbg transit juga sebagai tempat cuti bagi yang tidak pulang ke tanah air….
Setelah lapor datang di kantor pusat Unamid dan mengurus hak2 yg kita dapatkan barulah kami berangkat ke El Fasher tempat penugasan kami.
Perjalanan dengan pesawat yg disediakan UN dg type MD-83 dari Khartoum ke El Fasher memakan waktu kurang lebih 1 jam 30 menit ( dari tadi waktu di hitung terus ya….maklum ATC biasa menghitung jam penerbangan )


EL fasher / Darfur

Hari- hari pertama aku lalui dg berat banyak yg harus aku hadapi terutama penyesuaian kondisi yg sangat jauh berbeda dg tanah air, baru terasa inilah penugasan sesungguhnya.
Kondisi sangat jauh berbeda dg Khartoum/ ibu kotanya ….ya namanya juga daerah konflik. Kami menyewa satu rumah dari penduduk local. Lokasi di tengah kota dekat dg pasar, untuk perjalanan ke kantor dg mobil hanya 20 menit.
Wilayah Darfur terletak di sebelah barat Sudan, yang terdiri atas 3 propinsi yaitu:

Darfur Utara dengan ibu kota El Fasher ( tempat saya bertugas saat ini )

Darfur Barat dengan ibu kota El geneina

Darfur Selatan dengan ibu kota Nyala

Jumlah penduduk seluruhnya kurang dari 6 juta orang.

Di Darfur terdapat beberapa suku antara lain : Fur , Zaghawa,Masalit ,dan suku campuran antara Arab dan afrika serta lainnya yg memiliki banyak kepentingan.
“Konflik Darfur yg ada saat ini telah di mulai sejak tahun 2001, karena adanya pembrontakan rakyat Darfur yang asli Afrika terhadap pemerintah Sudan yang di kuasai oleh etnik Arab, rakyat Darfur merasa bahwa mereka diperlakukan diskriminatifd oleh pemerintah pusat dan tidak ada perhatian pemerintah Sudan terhadap wilayah Darfur.
Sebetulnya pada tahun 2004 sudah ada misi sebelumnya yaitu “ AMIS” ( African Mission In Sudan) Uni Afrika menggelar operasi perdamaian. Namun karena keterbatasan sesuatu hal misi ini tidak dapat menghentikan atau mengurangi konfli-konflik yg terjadi. Sehingga pada tahun 2007 PBB mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB no 1769,yg merekomendasikan digelarnya Operasi Gabungan antara PBB dan Uni Afrika dg nama UNAMID ( United Nation African Union Mission In Darfur).


Darfur Utara dengan ibu kota El Fasher

Mayoritas penduduknya beragama Islam lebih dari 80 % selebihnya Agama Kristen dan Tradisional Agama/ Animisme
Mata pencaharian berdagang, berladang gandum /jagung dan ternak sapi, kambing keledai , onta.
Makanan nasi , “Aish” (roti), “Kisrah” (sup) dan “Asiida” (kue dadar).
Dilarang meminum minuman berakohol (“Hilumurr” ). Akohol di larang di Sudan (Darfur).

Sedangkan untuk pemimpin sukunya di sebut :
Shartaya / Sultan
Umda
Sheiq



Penugasan

Setelah selesai mengikuti Induction Course selama 1 minggu yaitu semacam training untuk pengenalan daerah tugas dan segala aturan –aturan yg di terapkan oleh Unamid.
Aku di tempatkan di unit yg sesuai dg bidangku yaitu ATC disini di sebut Unit FLIGHT FOLLOWING bagian dari Aviation.disini aku bekerja dg rekan2 dari berbagai negara yg membawa culture masing-masing sehingga dibutuhkan extra kesabaran dan saling pengertian yg tinggi tentunya, saat ini baru dari Negara Pakistan,Mali,Gambia,Nigeria ,German,Zambia.
Tugasku adalah mengontrol perjalanan pesawat UN dari berangkat sampai dg tujuan.
Setiap harinya pergerakan yang ada rata2 rata 27 pesawat dg hampir 80 sampai dg 90 sorties dengan jenis Rotary wing MI-26,MI-8 MTV, Mil-8 T,Mil-17 sedangkan untuk Fix wing dg type MD-83, L-100( C-130 ),Dash-8, Beech 200,Learjet-35 A.jenis penerbangannya bermacam-macam dari mulai dukungan personel di daerah pelosok-pelosok ( Team Site), materiil, cargo, adapun daerah penerbangannya meliputi :

Khartoum

El Fasher ‘Mission Initial Operational Capability ( IOC )
Headquater & Sector Headquater
Sector North

- Zam-zam
- Shangil Tobaya
- Um Kadada
- Tawila
- Sartoni
- Kabkabiya
- Saraf Umra
- Kutum
- Mellit
- Malha

El Geneina ‘ Sector Headquater

Sector West
- Mournei
- Zalingie ‘ Sub Sector HQ
- Nertiti
- Foro Buria
- Mukjar
- Misteria
- Kulbus
- Tine
- Um Barru



Nyala ‘ Mission &Sector Headquater/ Mission Main Logistic Base
Sector South

- Marla
- Graida
- El Daen
- Haskanita
- Labado
- Muhajeria
- Sheria
- Khor Abeche
- Kas


El Obeid ‘ Mission Rear Logistic Base


Jam kerja mulai dari pukul 08.00 sampai dengan pesawat terakhir kembali ke home base pukul 18.00 local time. Perbedaan waktu dg tanah air plus 4 jam.

Kalender


Kalender Global digunakan untuk Business.
Kalender Arab digunakan untuk orang – orang yang beragama Islam.
Kalender Gregorian digunakan untuk orang – orang yang beragam Koptiks

Hari – hari libur

Hari Jumat – Islam.
Hari Minggu – Kristen.

Suka dukanya

Sukanya : terus terang ini adalah pengalaman yg berharga bagiku, satu2nya wanita militer yg dikirim ke misi Unamid di Sudan El Fasher. Seluruhnya kami ber-empat dan yang 3 adalah pria. Banyak pengalaman yg aku dapatkan bagaimana berinteraksi dengan lingkungan multinasional.
Dukanya : Jauh dari keluarga ( jawaban klise… )…6 bulan lagi …sabar !
Kalau sudah sampai pemondokan terasa sepi karena tidak ada teman sesama wanita yang bisa di ajak curhat. Hiburanku hanya memasak…..dari tidak bisa masak sampai
ahli….mau menyaingi Rudi Choirudin.
Untuk tulisan perdana aku cukupkan sampai di sini ,sudah waktunya untuk kerja….
Harus serius, konsentrasi karena menyangkut nyawa manusia dan material yang semuanya sangat mahal harganya . berdoa sebelum bekerja adalah wajib hukumnya
Mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yg tidak kita inginkan. Amin.

Pilot Contak :
El Fasher Radio this is UNO 771 from El Fasher to Nyala ,take off time zero five zero zero,twenty passenger, cargo 200kg, estimated arrival Nyala zero six one five over.

Controller :
Roger, UNO 771 Copy Traffic report after twenty minute.

JAYALAH WANITA TNI….
. Sesuai pesan Ibu Negara Ibu Hj.Ani Bambang Yudhoyono.

Bulatkan tekadmu, satukan langkahmu
Untuk membangun negeri kita
Jangan sia-siakan kesempatan emas yang ada
Untuk mengubah masa depan kita
Mari, sinkirkan lengan baju
Untuk menyejahterakan anak cucu
Rukunlah wanita TNI dan Polisi Wanita
Hidup dalam damai Tanah Air kita
Kibarkan panji Merah Putih untuk selamanya
Selamat mengabdi kepada bangsa
Berbuatlah yang terbaik.

Kamis, 23 April 2009

PeRsIaPaN mAu GaBuNg MiSi UNAMID PaRt ; 2nd

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa, dalam rangka bergabung dengan misi PBB memerlukan beberapa tahap yang harus dilalui. Nah……. sekarang kita akan masuk pada tahap dimana kita berfikir tentang apa yang harus kita siapkan dalam rangka survival di Negara gurun pasir. Wherever you see the sands will everywhere
Ya, gimana kita ngak pusing campur stress……….. menurut cerita yang kita dapatkan saking sulitnya mendapatkan air, jangankan buat mandi buat minumpun cukup sulit. Makanya ada diantara kita yang berfikir untuk bawa “sekop” buat gali tanah, maksudnya sih bukan untuk buka ladang pertanian, tapi lebih kepada “official bussines/ kepentingan yang sangat pribadi” ya…...dengan berbekal pengalaman selama dididik menjadi tentara maka sekop sangat bermanfaat untuk kepentingan “maaf “ BUANG AIR !!!!……… orang susah air, ko’ malah dibuang-buang yaaaa…….hehehe!!!!!!. Untungnya setelah sampai di Negara tujuan misi, ternyata keahlian gali lubang tersebut, tidak perlu didemonstrasikan kepada tentara dari negara2 lain, karena toilet udah ada ko’…..dan airnya juga udah disiapkan oleh PBB. (wuih……teriak amaan3X…aman, aman, aman…..hahaha!!!!)
Nah kita juga berfikir kalo di Darfur itu nanti kita bakalan kesulitan dengan makanan, terutama yang rasanya kaya di Indonesia, makanya kita pada nyiapin makanan minimal untuk bisa bertahan selama 1 bulan. Supermi adalah makanan wajib yang pasti bakalan dibawa ama orang Indonesia kalo dia mau berpergian jauh, dan tidak terkecuali kita semua……. :

Kpt Sri ; Bang kita bawa supermi nya berapa ya ??”
May dody ; 1 dus aja cukup kayanya, gimana Rud ?”
May rudy ; “ Iyalah bang, 1 aja cukup emang ibu mau bawa berapa ?” kata may rudi kepada Kapt sri
Kapt Sri ; “ Kalo bisa sebanyak-banyaknya pa, kan disana nanti perlu biar bisa makan yang seger2 gitu loh pa “
May rudy ; “ya… no Prableum, kalo emang cukup, di tasnya”

Nah begitulah kira2 percakapan kita pada saat berdiskusi tentang seberapa banyak supermi yang harus dibawa. Keinginan kita sih bisa membawa sebanyak-banyaknya tetapi Bagasinya terbatas yang diperkenankan hanya 100kg. kalo lebih dari itu kita bakalan kena charge…yang harganya….wah….meningan dibuang aja barangnya dari pada di bawa. Gimana lagi orang harga barang dengan biaya charge nya jauh lebih murah …… saking mahalnya charge..ngak bisa lagi saya lukiskan dengan kata2……!!!

Pernah ada diantara kita punya pengalaman pada saat cuti pertama, kebetulan barang bawaan yang kita bawa cukup banyak melebihi dari ketentuan, dan kelebihannya sekitar 20 kg…..biaya charge yang harus dikeluarkan sebesar $870. Haa!!!!! “Your eyes/ matamu” Cuma itu yang bisa kita ucapakan, dan dengan berat hati langsung kita tinggalkan barang kita dari pada harus bayar segitu banyak….hehehe…..!!!

BRO’ ceritanya udahan dulu yaa…..nanti pasti bakalan kita lanjutin lagi, masalahnya kerjaan kita cukup banyak nih……..mau masak Cobek Mujaer…!!!! Hehehe….lumayan seger ama agak pedes2 dikit gituh…hehehe.

TO BE CONTINUED

BRAVO TNI ANYWHERE & ANYTIME.

Selasa, 21 April 2009

BeRcOcOk TaNaM……………….di GuRuN pAsIr.

GERSANG EUY.......!!!!


Wah apa bisa yaa?? Itu kalimat pertanyaan yang terlintas di benak kami, alasan sederhananya, “bagaimana mungkin pohon bisa hidup di gurun yang airnya sangat sulit”. Akan tetapi jawabannya segera bisa kita dapatkan setelah mengunjungi pasar di DARFUR. jawabannya “BISA….sekali lagi ……BISA” . ternyata di pasar banyak kita jumpai berbagai macam sayuran yang semuanya berasal dari para petani local….seperti bawang, cabe, wortel dan masih banyak lagi yang lainnya ……


Tuhan memang maha adil dan maha pengasih serta penyayang. Bagaimana tidak, ternyata tanah gurun juga memiliki tingkat kesuburan yang cukup lumayan bagi tanaman untuk bisa hidup. Akan tetapi, bercocok tanam di gurun pasir seperti Darfur membutuhkan usaha 2 kali lipat dibandingkan dengan bercocok tanam di Negara kita. Tetapi tidak ada yang tidak bisa semua bisa dilaksanakan selama kita mau berusaha.

Dengan berbekal keyakinan diatas, maka kami mencoba bercocok tanam di Darfur dan boleh dikatakan cukup berhasil….walaupun masih belum dapat kita panen sampai dengan tulisan ini di buat…. !!!!!
Tanaman yang berhasil kita tanam dan keliatannya sampai waktu pemanenan bakalan dapat kita nikmati, yaitu ; Kangkung Darat, Semangka dan Melon.

my KANGKUNG in DARFUR

Nah kira2 demikian sepenggal cerita tentang upaya yang bisa dilakukan di Darfur, dalam rangka “Survival” di tanah Gurun.
Untuk foto2 akan kita pasang setelah proses editing. (trims)

Bravo “TNI” dimanapun dan sampai kapanpun.

Rabu, 15 April 2009

whaaaaaat......???? DARFUR apaan tuuuh..... ????

GABUNG MISI UNAMID……….???? (Tulisan ini bukan berarti mewakili seluruh rekan-rekan yang bertugas di UNAMID walaupun subjek dari cerita ini menyebutkan “Kami”, akan tetapi ini Cuma sebuah cerita pengalaman yang dirasakan oleh salah seorang diantara Personel TNI yang ikut bergabung dalam misi UNAMID. Dan mungkin diantara kami ada yang memiliki pengalaman yang berbeda dari cerita ini, sory ya rekan2……..dengan harapan sebagai informasi buat siapa aja yang memerlukannya…Trims)
Tidak pernah terbersit sedikitpun bahwa suatu saat nanti kami semua bakalan punya kesempatan untuk bergabung dalam misi PBB khususnya di Darfur. Entahlah…….mungkin karena Tuhan dengan kemaha besaran dan Kemaha adilannya telah memberikan tabir yang menghalangi penglihatan setiap manusia akan masa depan…… tidak terkecuali kami semua, jangankan merasa yakin, membayangkan saja……??? Akh…rasanya tidak berani sedikitpun…!!!!!.bukan kami tidak PD (bukan Partai Demokrat loh… hehehe!!!!) Cuma keengganan untuk mendahului kehendak yang kuasa itulah yang menghalangi kami untuk meyakinkan diri bahwa kami bakalan bisa ikut bergabung dengan misi PBB nantinya. Akan tetapi seperjalanannya waktu, kesadaran akan pentingnya cita-cita dan angan-angan serta keyakinan bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama Tuhan YME masih beserta kita adalah “mutlak” sekali lagi “MUTLAK”......(kalau kepengen hidup itu tidak harus diselimuti perasaan bingung. kaya nonton film hantu pocong perawan………..antara takut ama geli bercampur jadi rujak……hehehe…tidak nyambung..!!!)
Seleksi merupakan proses wajib buat mengikuti misi PBB. Mulai dari test tahap I : yaitu test bahasa Inggris di mabes angkatan masing-masing. Dilanjutkan test tahap II, yaitu test Bahasa Inggris, Komputer / Internet juga Psykologi di Mabes TNI. Dan kami semua harus menunggu +/- 2 minggu untuk bisa tahu bahwa telah dinyatakan lulus dalam proses tersebut. Yah lumayan tegang dan bisa-bisa orang yang punya penyakit jantung jadi sembuh, karena ia tidak lagi merasakan sakit apa-apa setelah O2 tidak lagi diperlukannya….hehehe!!! (Simpulkan sendirilah yaaaaa….!!!)
Surat perintah untuk mengikuti Pembekalan di PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) dikeluarkan dengan mencantumkan nama-nama kita. Waktu 3 minggu pembekalan yang dilaksanakan cukup bermanfaat untuk bisa tahu kira-kira pekerjaan seorang Peace keeper khususnya MILOBS itu bagaimana. Namanya juga pembekalan, ya bekal itu bisa kita pakai buat “jaga-jaga” seandainya jadi ditugaskan ikut misi PBB. akan tetapi Tidak ada satupun dari kami semua yang punya gambaran tentang Darfur dimana nantinya kami ditugaskan, karena misi di Darfur dengan misinya yang bernama UNAMID adalah misi yang boleh dikatakan baru serta untuk pertama kalinya pada tahun 2008 TNI mengirimkan personelnya bergabung dalam misi tersebut.
Seperti apakah Tempatnya? Apa yang bisa dimakan?? Bagaimana dengan airnya?? Tidurnya dimana ?? siapa yang harus dihubungi?? Apa saja Barang yang harus dibawa?? itulah pertanyaan-pertanyaan yang muncul dibenak kami dan masih seribu pertanyaan lagi yang ada di kepala kami semua, pada saat Surat Perintah dari Panglima TNI menyebutkan nama kita masing-masing untuk bergabung dalam misi PBB di UNAMID.
Sungguh ayam yang kehilangan induknya itu masih lebih baik, karena ia tidak perlu mandi, memasak, tidurpun bisa dimana saja serta tidak harus mencari informasi siapa yang harus dihubungi karena dia Cuma anak ayam. Sedangkan kami membutuhkan semua itu karena kami bukan anak ayam…………..hehehe. (teu nyambung…….???)
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka persiapan berangkat ke Misi ke Darfur, pada dasarnya hampir sama dengan misi-misi yang lain, dan dibawah ini adalah kegiatan yang kami laksanakan, yaitu :
1) Pemeriksaan kesehatan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memeriksa, apakah kesehatan personel yang akan diberangkatkan layak atau tidak. Karena sungguh akan menjadi permasalahan yang besar, seandainya personel tersebut memiliki permasalah kesehatan pada saat didaerah misi, apalagi jika PBB mengambil keputusan untuk melaksanakan repatriasi (dikembalikan kenegaranya)….wah nama bangsa dan Negara dipertruhkan disini nantinya. Pemeriksaan AIDS adalah salah satu diantaranya. Maka bagi personel yang suka “jajan” tentunya hal ini merupakan saat-saat yang mengangkan karena……????. (takut ketahuan tabiatnya…….hahaha)
2) Pembuatan passport dan pengurusan Visa. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang umum dilaksanakan kalau ada orang yang mau berangkat keluar negeri. (jadi tidak perlu saya bercerita banyak tentang hal ini …………..ok).
3) Vaksinasi. Nah vaksinasi adalah kegiatan yang wajib dilaksanakan apabila akan berangkat ke luar negeri, karena kita tidak pernah tahu seandainya negara yang dituju sedang terjangkit suatu epidemic yang bisa membahayakan jiwa……..yaa…bisa berabe kan...??? beberapa jenis vaksin yang biasanya didapat antara lain : Meningitis, hepatitis, tetanus serta jenis vaksin lain yang kira2 diperlukan untuk menangkal kemungkinan penyakit yang berjangkit di Negara tujuan misi.
4) Pengurusan perlengkapan dan pengukuran baju seragam. Nah ini dia kegiatan yang paling disukai. Bagaimana tidak, banyak sekali materiil yang kita dapat yang mungkin belum pernah kita dapatkan sebelumnya…..hehehe. Hal yang dirasakan saat itu, seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan baju baru dari orang tuanya disaat “lebaran”……wah….sungguh menyenangkan, ternyata perasaan anak kecil dengan kita sama saja….hehehe.
Setelah seluruh persyaratan terpenuhi, maka tinggallah kami semua berfikir tentang kira-kira apa saja kebutuhan barang dan perlengkapan yang harus dibawa selama mengikuti misi?
Banyak hal yang ingin kita bawa pada saat itu………mungkin karena kerisauan yang disebabkan perasaan takut dalam menghadapi suasana dan situasi baru nantinya, karena mengikuti misi PBB merupakan pengalaman adalah pengalaman pertama. Dan terlebih misi ini merupakan misi ke luar negeri yang tentunya pengetahuan akan kondisi sebenarnya yang nanti dihadapi sangat minim.
(TO BE CONTINUED………………………………!!!!!)
OK, Bro…..kayanya tulisannya sampai disini dulu ntar pasti kita sambung lagi …. Karena kita mau inspeksi duluuuuuuuuuuuuuuuuu…………… !!!!!!!


Bravo TNI
ANYTIME & ANYWHERE

Kamis, 09 April 2009

Kalo di depan rumah kita sering lewat orang jualan setiap pagi, ini yg sering lewat tiap pagi...

Onta Darfur

Komplek atau perumahan merupakan tempat yang stratetgis dan pasti tak terlewatkan bagi para pedagang untuk menjajakan produknya, mulai dari makanan, koran, jasa, peralatan rumah tangga, dan sebagainya. Kalo yang rutin setiap pagi biasanya penjaja makanan dan koran. Namun ada yang unik waktu saya pertama kali menempati camp ini, di muhajeria. Setiap pagi mereka secara berkelompok lewat di depan camp, entah kemana tujuannya dengan langkah yang lambat dan mulutnya selalu tidak berhenti mengunyah. Onta darfur namanya, kakinya panjang kulitnya putih dan tinggi. Ada juga yang kulitnya coklat, dan ada juga onta anakan yang masih kecil mungkin cocok kalo dibuat souvenir pulang tugas. Dulu saya berfikir bahwa onta itu punuknya dua, ternyata yg saya lihat hanya satu. Onta dapat berbulan-bulan hidup tanpa air tawar atau minum karena memang didesign untuk hidup di daerah gurun. Kalo dulu aneh lihat onta sekarang sudah tidak lagi.

Rabu, 08 April 2009

SETEGUH KARTINI DAN SEKUAT XENA....!!!

CUPLIKAN MAJALAH KARTINI.


Gambar ini cuma mau ngucapin terima kasih dari Kapten SRI Kustinah buat Abang AKBP Reinhard karena "blog"nyalah maka kapten SRI ini jadi buah bibir orang-orang disekitarnya.........sama buah apa lagi yaa....???? hehehe......!!!!!

pokoknya Bravo WAN TNI ......!!!!!

Selasa, 07 April 2009

Profil Captain Pilot Fokker 27 Alm Kapten Pnb I Gede Agus Tirta Santosa

Selamat jalan kusuma bangsa!

Musibah jatuhnya pesawat TNI AU jenis fokker 27 di Bandung kemarin cukup memukul dunia penerbangan militer Indonesia, 6 orang crew pesawat, 6 orang Den Bravo Paskhas TNI AU, dan 12 orang siswa Para Lanjut Tempur (PLT), 24 putra terbaik bangsa gugur sebagai kusuma bangsa. Sang Captain Pilot Alm Kapten Pnb I Gede Agus Tirta Santosa merupakan sosok perwira TNI AU yang bersahaja, lulusan terbaik (Adimakayasa AAU 2000) telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Terakhir kali bertemu dengan almarhum pada saat sekolah PSOIC (Peace Support Operation Instructor Course) di Skadik 203 Halim Perdanakusuma, sekitar bulan Agustus 2008 sebelum berangkat ke UN mission. Alm Gede orangnya sangat supel dan disukai oleh teman-temannya, yang paling saya ingat dia sangat respect terhadap senior-seniornya dan penampilannya selalu rapi. Cara bertutur katanya pun sangat sopan dan baik. Tak cukup ribuan kata mutiara untuk menggambarkan Alm Kapten Pnb I Gede Agus Tirta Santosa. Selamat jalan sisun... kami tak kan pernah melupakanmu! Selamat jalan Pahlawan bangsa... Selamat Jalan kusuma bangsa... Semoga Tuhan YME menempatkanmu di tempat yang paling mulia, Amin.

Senin, 06 April 2009

Darfur itu dimana sih?

Muhajeria Team Site

Darfur merupakan region/bagian dari Republik Sudan yang berbatasan langsung dengan Libya, Chad, Central African Republic. Posisinya paling pinggir dari Sudan sebelah barat. Darfur terdiri dari kata Dar dan Fur yang artinya rumah orang Fur. Luasnya kurang lebih setengah dari pulau kalimantan, pulaunya aja tanpa laut, jaraknya kurang lebih 4967,95 Nautical Mile dari Jakarta (1 Nautical Mile = 1,852 km). Darfur dibagi menjadi tiga yaitu Northern Darfur (shamal darfur), Southern Darfur (janub darfur), dan Western Darfur (gharb darfur). Ibukota Northern Darfur adalah Elfasher, southern darfur adalah nyala, western darfur adalah Elgenina. Sedangkan kota-kota kecil lainnya terletak di Southern darfur, termasuk muhajeria (kota kecamatan). Kordinat Geo muhajeria adalah N12º00’20.7” - E025º37’32.4”, berada 678 feet diatas permukaan laut, dan sebagaian besar berkontur datar. Muhajeria team site terletak di bagian selatan Darfur, berpenduduk tidak lebih dari 100 kepala keluarga. Komunitas kecil ini menjadi perebutan antara tentara pemerintah dan kelompok pemberontak militan semasa konflik yang berkepanjangan. Pada bulan Januari 2009 terjadi pertempuran besar melibatkan pesawat tempur dan kendaraan tempur ringan lengkap dengan arteleri penangkis serangan udaranya untuk merebut Muhajeria selama beberapa hari, tentunya dengan jumlah korban yg tidak sedikit. Tidak terdapat fasilitas pemerintahan dan fasilitas umum lainnya hanya barak tentara yang dibuat dari dahan semak seadanya. tidak ditemui sama sekali bangunan yang berbahan dasar tembok, tidak ada listrik, tidak ada jalan aspal, dan camp Internally Displace Person ada di sebelah utara dan sebelah selatan dari unamid camp (pos pengamat ini selanjutnya dinamakan Muhajeria team site, pos pengamat saya sekarang). Mereka tinggal ada yang lebih dari 30 tahun di tempat pengungsian. Saat musim panas angin akan bertiup kencang disertai dengan 'haboob' (badai gurun) yaitu kabut tebal dari akumulasi pasir dan debu yang membatasi jarak pandang. Kehidupan perekonomian rakyat sekitar dari beternak hewan (keledai, kambing, sapi, onta), berdagang di pasar yg sangat-sangat tradisional, dan bergantung dari bantuan pangan PBB. Tidak tersedia bahan-bahan pokok yang cukup karena tidak ada akses jalan menuju muhajeria mengakibatkan harga yang melambung dan biaya hidup yang tinggi. Tidak ditemui sumber air tawar, tidak ada tumbuhan hidup yang dapat dikonsumsi, hanya terdapat sungai kering berpasir tanpa air. Tidak ditemui kendaraan bermotor beroda dua dan empat, masyarakat masih menggunakan keledai, kuda, onta, dan sapi sebagai sarana transportasi sehari-hari. Tidak ada jaringan listrik, air, dan komunikasi. 93 % dari area seluas 1 km persegi adalah pasir gurun yg lunak dan keras, sisanya tumbuhan semak kering berduri. Siang hari suhu rata-rata 46ºc dan malam hari rata-rata bersuhu 15ºc, dan tidak pernah turun hujan. Bersyukurlah kita bangsa Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam dan lautnya yg beraneka ragam!


Minggu, 05 April 2009

PASAR DI EL-FASHER

HARI-HARI DI PASAR ELFASHER….!!!!! (Cerita dari seorang peacekeeper di UNAMID)

Pasar merupakan jantung ekonomi serta tempat dimana berbagai komunitas berkumpul dan bersosialisasi.
“Entahlah,……kenapa pasar dimana-mana selalu sama??” itu pertanyaan yang sering terlintas dibenak saya. Tentu anda akan bertanya “memang apanya yang sama ………? “ dan jawabanya yang pasti adalah disanalah tempat berkumpulnya pedagang dan pembeli……hehehe…anak urang ge “Kevin” nyaho bro…..!!!!.


Tetapi banyak hal yang bisa diceritakan di pasar, dan kita yakin setiap kita memasuki pasar langsung saja terdapat hal-hal yang menarik perhatian mata kita. Walau pasar di El fasher ibukota Darfur tidak sebagus pasar minggu di Jakarta, tapi banyak masyarakat menyukai tempat itu…….walau hanya sekedar nongkrong dan menghabiskan waktu dengan melihat dan memperhatikan orang-orang yang lalu lalang maupun beraktifitas. Emang benar kata para pakar sosiolog, bahwa pasar akan tetap menjadi pusat keramaian, karena disanalah masyarakat dapat bersosialisasi dari berbagai macam kalangan, ngak peduli di Elfasher atau di New York sekalipun.

Di sini, para penjual terdiri dari berbagai macam kelompok jualan (Apalagi pembeli…..lebih banyak macamnya walaupun masih dari satu species yang kata Darwin disebut homo sapiens. tp jangan salah juga loh….ada juga species lain???? Ya seperti kuda, ayam, keledai, anjing serta tak ketinggalan si Tom and Jerry versi Afrika)………. bisa dibilang, setiap penjual sudah terkelompokkan dalam lokasi-lokasi yang sesuai dengan barang dagangannya, walau tidak bisa dibilang tersusun rapih…. Yah…..layaknya pasar tradisional di Negara kita lah…...!!!!!
Barang dagangan yang dijual disini pun bervariasi. Contoh sayuran yang sering dibeli oleh Personel Peacekeeper dari Indonesia yang bertugas di Elfasher yaitu lobak, wortel,mentimun, tomat, bawang daun, putih maupun merah dan tak ketinggalan cabe rawit…..yang kata orang sini sama bule bilang sesuatu yang bikin makanan Indonesia paling “Hot and Spicy” dan tambahan katanya : mentang2 kelembaban udaranya tinggi di Indonesia…… hehehe….apa hubungannya yaa….cabe rawit ama kelembaban udara…….???? Ah pikirin sendiri laaaah……..puyeng saya oge…..!!!!!


Ada 2 buah toko yang cukup terkenal di Elfasher, yang barangnya cukup lumayan lengkap untuk kota yang di Indonesia seukuran kota kecamatan Padalarang ini. Dimana besar tokonya seukuran Alfamaret atau Indomaret dan barang yang dijual juga cukup beragam, mulai dari kelontong, sembako seperti minyak kelapa sampai TV ama Kulkas. Pokoknya lumayan lengkap lah…….makanya banyak pekerja PBB atau staf PBB (UNAMID) yang pada belanja kesini………untung banget loh kayanya!!!!. sampai-sampai sempet juga dikalangan para peacekeeper Indonesia kepikiran untuk buka usaha disini …..…ada-ada aja, misi ko’ pengen usaha ……hehehe!!!!!


Yang paling menarik…..kalo di Indonesia setiap sore banyak yang jualan gorengan seperti tempe goreng, pisang goreng, tahu goreng dll. nah di sini pun bila sore banyak pedagang yang berjualan gorengan yang jenisnya sama seperti kalo di Bandung biasa di sebut ODADING dimana gorengan tersebut ditaburi gula diatasnya. Rasanya hampir sama lah kaya di kita…..!!

Ada lokasi di pasar yang isinya hampir 99% anak-anak muda Darfur…….yang pasti tempat itu berhubungan dengan yang namanya “young style”, nah biasanya lokasi tersebut merupakan tempat menjual handphone. Tapi yang jelas ngak semuanya pembeli bahkan 75% adalah penggembira semata….(hahaha species jenis gini banyak juga di Indonesia ko’….….!!!)
Kalo “daging” di sinilah tempatnya…..tiada hari tanpa daging dan roti. Itulah makanan utama penduduk elfasher yang dinamakan “SAURMA” yang mirip dengan sandwich. Cuma rasanya ……. Tergantung lidah orang mana yang ngerasain deh…..no comment buat itu…..!!!!!
Masalahnya bukan dagingnya yang ngak pas dilidah kita, tapi rotinya bro!!!….cukup keras hampir seperti sandal jepit keras dan lenturnya…..hehehe…..!!!!

Begitulah sepenggal cerita tentang pasar di Darfur yang insya Allah setelah proses editing akan kita tambahin photo-photonya………CYA.

BRAVO “TNI”….ANYWHERE & ANYTIME…..!!!!!!!

Profil anak-anak Darfur di pengungsian.





ANAK-ANAK DARFUR






Perang yang berkepanjangan dan drama pertikaian di muka bumi ini sering kali membawa musibah dan kesengsaraan kepada semua umat manusia, terutama wanita dan anak-anak. Mereka hidup dibawah garis kemiskinan dan tinggal di camp-camp pengungsian yang dan kadang berpindah tempat. Internaly Displace Persons (IDP's) atau orang-orang yang tidak punya tempat tinggal ini ada di semua region di Darfur yang luasnya kurang lebih hampir sama dengan setengah pulau Kalimantan. Jumlah mereka sekitar dua juta orang dan sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak usia sekolah. Mereka hanya bersandar pada bantuan makanan yang diberikan oleh badan dunia PBB yaitu World Food Program (WFP) atau program pangan dunia. Anak-anak yang tinggal di camp pengungsian ini tidak sekolah dan kegiatan sehari-harinya hanya mencari air tawar untuk minum, masak, dan kebutuhan lainnya dengan mengantri di water point, sumber air yang dibuat oleh humanitarian aid agency. Sungguh bersyukur sekali bagi anak-anak Indonesia yang hidup dengan damai dan sejahtera di tanah air Indonesia tercinta.